Minggu, 01 Oktober 2023

Fungsi Plasenta Dan Tali Pusat

Plasenta dan tali pusat adalah dua komponen penting dalam proses kehamilan dan kelahiran manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas fungsi-fungsi utama dari plasenta dan tali pusat dalam mendukung perkembangan janin dan melindungi kesehatan bayi yang akan lahir.

Plasenta adalah organ yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan. Fungsi utama plasenta adalah menyediakan nutrisi dan oksigen kepada janin serta menghilangkan limbah dari tubuhnya. Melalui jaringan plasenta, janin menerima zat-zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya, seperti protein, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral penting. Plasenta juga bertanggung jawab untuk memastikan pasokan oksigen yang cukup ke janin melalui aliran darah ibu. plasenta berperan dalam menyaring limbah dan zat-zat beracun dari janin, seperti karbondioksida dan urea, yang kemudian dikeluarkan melalui sistem ekskresi ibu.

Tali pusat, atau tali umbilikal, adalah struktur yang menghubungkan janin dengan plasenta. Fungsi utama tali pusat adalah menghubungkan sirkulasi darah janin dengan plasenta. Tali pusat mengandung dua arteri dan satu vena, yang membawa darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta ke janin, serta mengangkut darah yang kaya karbondioksida dan limbah dari janin kembali ke plasenta. Melalui tali pusat, janin menerima semua zat penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya sebelum ia dapat bernapas dan mendapatkan nutrisi dari luar rahim setelah kelahiran.

Selain fungsi nutrisi dan oksigen, plasenta juga berperan dalam perlindungan janin terhadap infeksi dan cedera. Plasenta bertindak sebagai penghalang bagi patogen dan zat berbahaya untuk mencapai janin. Ini membantu menjaga janin dari infeksi dan kerusakan selama periode kehamilan. Plasenta juga memainkan peran penting dalam regulasi hormon. Ia menghasilkan hormon-hormon seperti progesteron, estrogen, dan human chorionic gonadotropin (hCG) yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan dan mengatur fungsi tubuh ibu selama periode ini.

Setelah kelahiran, tali pusat biasanya dipotong, memisahkan bayi dari plasenta. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian, metode tali pusat tertunda (delayed cord clamping) telah menjadi populer. Metode ini melibatkan penundaan pemotongan tali pusat setelah kelahiran untuk memberikan bayi lebih banyak waktu untuk mendapatkan darah dan nutrisi yang tersisa dalam plasenta. Penundaan ini dapat memberikan manfaat tambahan bagi bayi, termasuk peningkatan persediaan besi, volume darah, dan penurunan risiko anemia.

Dalam